Senin, 13 Juni 2016

Dia Lelakiku

Hatiku ini memanglah terkunci. dengan begitu, tak sembarang orang bisa masuk. mereka perlu mencari kuncinya itu, di saat proses pencaraian kunci tersebut perjuangan mereka beragam.
Ada yang cuma di depan pintu, tak berani masuk bahkan mengetukpun dia tak berani, ia hanya berharap keajaiban yang menemukan kuncinya.
Ada yang mencoba mengetuk berlahan, dia memanggilku pelan dan berharap akan terbuka pintunya.
Ada yang memaksa ingin masuk, seolah ingin mendobrak pintu tersebut.
dan Ada juga yang mau mendobrak sampai ia kekelahan.
Tapi tetaplah, sebisa mungkin takkan ku biarkan terbuka dengan kunci yang salah.
Akan ku tunggu seseorang yang akan bisa membuka pintu ini dengan kuncinya. jelaslah ia adalah calom imamku.

Ia adalah seorang yang tidak mendekatiku, namum ia selalu menyebut namaku dalam doanya.
Ia adalah seorang yang malu mengatakan cinta kepadaku, tapi ia terang-terangan memintaku di hadapan Tuhannya.
Ia adalah seseorang yang tidak menjanjikan apapun kepadaku, tapi ia berkomitmen untuk menuju surga bersamaku.

Ia adalah lelaki yang akan mendapingiku kelak, lelaki itu mampu membuat aku bahagia di jalanNya.
lelaki itu yang akan membimbingku untuk menuju ke jalanNya.
dan Lelaki itu tak membiarkanku terjerumus ke neraka walau satu langkah, maka dari itu lelaki itu selalu mendoakannku.
 
yaaa... lelaki itu yang mendoakanku diam-diam, lelaki itulah yang sebisa mungkin melihat aku bahagia, entah bagaimana caranya, ia takkan mampu melihatku bersedih, ia akan mengutamakan kebahagianku, ia yang akan selalu menasehatiku, ia yang akan selalu membimbingku kejalan yang benar.
dan aku dengan bangga mengatakan "Dia adalah lelakiku pemilik kunci pintu ini. :)